Blognya mahasiswa GUNADARMA

Senin, 25 Oktober 2010

Potensi Manusia


Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti? 


Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
       Jasmani.
Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
       Ruh.
Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
       Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
Terdiri atas 3 unsur:
       Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
       Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
       Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
       Akal (timbangan) haq atau bathil
       Pikir (hitungan) Untung rugi
       Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya. 
Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.) 
Ada 6 machluk yaitu:
       Malaikat, Dari Nur (cahaya) menerangi/mengawasi manusia.
       Iblis, Dari Nar (Api), sifatnya merusak, merupakan musuh manusia.
       Jin, Dari asap yang beracun, sifatnya memabukan, merupakan penggoda dan juga membantu manusia.
       Tumbuhan, Hanya mempunyai  naluri, berfaedah, untuk kebutuhan manusia.
       Hewan, Syahwat dan ghodob, berfaedah untuk kepentingan manusia.
       Manusia, Sebagai pengatur alam, pengurus dunia(khalifah rachmatan lil alamin).
Corak corak Manusia:
       Mu'min
       Kafir
       Munafik
Perjalanan Kehidupan Manusia:
       Alam Arwah/Ruh, Masih didalam alam suci/taqdir ketentuan
       Alam Rahim, Didalam Kandungan Ibu/Qadarditentukan
       Alam Dunia/Alam Qodho, Penyelesaian/Untuk sementara
       Alam Kubur/Alam Barzah, Dalam tahanan alam Kubur/prefentif
       Alam Mizan, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali Manusia
       Yaumil Ma'lum ( Hari Pengumuman/Keputusan), Sorga bagi yang beramal baik; Neraka bagi yang beramal buruk
IQ atau intelligent quotient

adalah kemampuan nalar dan daya pikir seseorang dan dari ketiga potensi itu,sampai sekarang hanya IQ yang bisa diukur tingkatanya,namun IQ tidak dapat dijadikan acuan dan patokan apakah seseorang bisa dikatakan sukses atau tidak karena menurut penelitian yang dilakukkan oleh sebuah Lembaga di Amerika Serikat yang diberi nama Emotion Quotient Inventory (EQI ) yang telah mengumpulkan data-data orang-orang yang sukses,menunjukkan bahwa peranan IQ terhadap keberhasilan seseorang yang sukses rata-rata hanya 6 % sampai 20 % saja jadi bisa dikatakan IQ tidak bisa dijadikan jaminan apakah orang itu akan suskes atau tidak,namun tingkatan IQ yang tinggi juga bisa menjadi sebuah modal yang baik untuk sukses dan inilah diantaranya orang-orang yang ber IQ tinggi di jaman modern ini
Kemampuan nalar manusia atau IQ tidak akan bisa dimanfaatkan dengan maksimal jika kemampuan emosionalnya tidak bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik,dalam menjalani kehidupan sebagai seorang manusia,EQ atau emotional quotient sebetulnya sering dilakukkan namun kita tidak menyadari hal tersebut,contohnya ketika kita mencoba berpikir positif terhadap orang lain, empati, bertanggung jawab, berinteraksi sosial, mudah menahan emosi marah dan kebencian atau pengendalian diri, kerjasama, kecakapan sosial, semangat dan motivasi, dan menghargai orang lain,itu semua adalah contoh dari EQ yang kita lakukkan sehari-hari dan hal itulah yang membedakan antara EQ dan IQ,karena EQ bernilai atau bersifat kualitatif yang berarti sulit utnuk diukur.

Dalam dunia kerja sering kita menemukan aspek-aspek yang berhubungan dengan EQ contohnya dalam suatu lowongan pekerjaan ada persyaratan-persyaratan yang diminta diantaranya adalah

1. Tingkat IPK

2. Mampu bekerja di dalam tekanan

3. Mampu berbahasa inggris

4. Bisa menjalankan aplikasi komputer

5. Pengalaman organisasi

Diantara persyaratan berikut kita dapat menemukan aspek EQ di point 2,3 dan 5 sehingga bisa dikatakan bahwa EQ lebih penting daripada IQ namun sekali lagi IQ juga merupakan modal yang baik untuk menjadi seseorang yang sukses.

Orang yang memiliki EQ tinggi bisa dilihat dari cirri-ciri atau tingkah lakunya, menurut Daniel Goleman orang yang ber EQ tinggi mempunyai empat elemen utama yakni kesadaran tentang diri sendiri (self awareness), pengelolaan diri sendiri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan kecakapan sosial atau bermasyarakat (social skills),dan menurut artikel yang saya dapatkan dari internet menyebutkan bahwa ciri-ciri anak yang mempunyai EQ tinggi adalah sebagai berikut

Ciri-ciri anak yang mempunyai EQ tinggi

1. Responsibility: Mempunyai rasa tanggung jawab

2. Self Motivation: Mampu menggali motivasi untuk maju

3. Self Regulation: Mampu mengontrol keseimbangan diri (emosi)

4. People Skill: Kemampuan bekerjasama dengan orang lain

Sama halnya dengan IQ,nilai dari EQ tidak bersifat mutlak dan masih bisa untuk ditingkatkan,untuk meningkatkan EQ dapat dilakukkan dengan banyak bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang banyak.

SQ atau spiritual quotient

SQ dijadikan sebagai sebuah pelengkap dari potensi IQ dan EQ yang sudah dimiliki,dengan SQ kita dapat menjaga norma-norma agama dan kemanusiaan sehingga memiliki sikap yang santun dan bijak terhadap sesama manusia,sebagai manusia kita tidak boleh hanya mengandalkan IQ, EQ atau SQ saja karena kita akan terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif contohnya jika kita hanya memiliki tingkat IQ yang tinggi namun tidak memiliki EQ yang cukup maka kita akan terasing dari masyarakat dan kurang memiliki teman karena tidak memiliki kecakapan untuk bersosialisasi dengan orang lain,jika kita hanya memiliki tingkat EQ yang tinggi namun tingkat potensi yang lainya tidak berkembang maka kita tidak akan memiliki sikap yang santun dan baik kepada orang lain dan terakhir jika kita tidak memiliki tingkat SQ yang tinggi maka kita dapat dimanfaatkan oleh sejumlah orang yang memanfaatkan potensi tersebut untuk hal yang tidak baik seperti terorisme yang mengatas namakan jihad.

Ketiga potensi tersebutlah yang harus dapat kita manfaatkan dan kembangkan untuk mempermudah kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat dan ketiga potensi yang ada juga harus diimbangkan agar tidak terjerumus ke hal yang negatif.

Setiap manusia tentu memiliki pandangan yang berbeda tentang kehidupan dan tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda pula,ada beberapa orang yang mengatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasaan didunia tanpa memikirkan akhirat,pandangan tersebut disebut dengan hedonisme,namun menurut saya pendapat yang seperti itu salah besar karena sebagai seorang yang beragama tentu mengetahui bahwa ada hidup pasti ada mati ada neraka dan ada syurga dan ada pula hari pembalasan dimana setiap tindak tanduk dan tingkah laku seseorang pada saat menjalani kehidupa dibumi ini dipertanggung jawabkan,adapula yangberpendapat bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk kekayaan dan kekuasaan,namun menurut saya hal itu tidak benar karena orang yang hanya mengejar kekuasaan dan kekayaan tanpa dibekali IQ,EQ terlebih lagi SQ akan melakukkan segala cara untuk mendapatkanya sehingga ia lupa akan kehidupan akhirat yang menunggunya nanti,sebetulnya kita telah diberi tahu bahwa tujuan hidup dari manusia adalah untuk beramal,berbuat baik terhadap sesama serta beribadah kepada tuhan.

sumber : www.google.com
www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar